penjelasan probabilitas lengkap !!!
PROBABILITAS
Probabilitas
adalah harga angka yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan suatu peristiwa
yang terjadi ,diantara keseluruhan peristiwa yang mungkin akan terjadi.
Ada tiga hal penting dalam probabilitas, yaitu:
1.Percobaan adalah pengamatan terhadap beberapa
aktivitas atau proses yang
memungkinkan timbulnya paling sedikit 2 peristiwa tanpa memperhatikan peristiwa
mana yang akan terjadi.
2.Hasil adalah suatu hasil dari sebuah
percobaan.
3.Peristiwa adalah kumpulan dari satu
atau lebih hasil yang terjadi pada sebuah percobaan atau kegiatan.
Ada 3 cara perumusan
tentang teori kemungkinan ini:
a. Perumusan klasik
b. Perumusan frekuensi relative
c.pendekatan subjektif
A ) Perumusan
Klasik
Apabila suatau
peristiwa (event) E dapat terjadi sebanyak a dari sejumlah n kejadin yang
mempunyai kemungkinan sama untuk terjadi, maka probabilitas peristiwa E dapat
dirumuskan sebagai berikut :
P(E) = a/n
Ket :P : Probabilitas
E : Event
a : banyaknya percobaan
n : banyaknya yg muncul
B ) Rumusan
Probabilitas Frekuensi Relatif
Apabila kita
mengadakan percobaan sebanyak n yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga
mendekati tak terhingga dan apabila a merupakan jumlah kejadian khusus, maka
probabilitas peristiwa E merupakan harga limit dari frekuensi relatif a/n.
Rumus : P (E)
= lim a
C. Pendekatan
Subjektif
Besarnya suatu
probabilitas didasarkan pada penilaian pribadi dan dinyatakan dalam derajat
kepercayaan. Penilaian subjektif diberikan terlalu sedikit atau tidak ada
informasi yang diperoleh dan berdasarkan keyakinan.
·
Azaz perhitungan
probabilitas
Hukum pertambahan
1. Mutually exclusive ( saling meniadakan)
2. Non mutually exclusive ( dapat terjadi bersama )
Hukum perkalian
1. Peristiwa bebas ( independent )
2. Peristiwa bersyarat ( conditional )
*Peristiwa saling meniadakan
Dua peristiwa
dikatakan Mutually Exclusive apabila suatu peristiwa terjadi akan meniadakan
peristiwa yang lain untuk terjadi ( saling meniadakan )
Contoh :
1. Permukaan sebuah koin
2. Permukaan dadu
3. Kelahiran anak laki atau perempuan pada seorang ibu
dengan kehamilan tunggal
Rumus :
P (A U B) = P (A atau B) = P (A) + P (B)
Contoh :
Probabilitas untuk keluar mata 2 atau mata 5 pada
pelemparan satu kali sebuah dadu adalah :
P(2 U 5) = P(2)=P(5) = 1/6 + 1/6 =2/6
·
Peristiwa
bersamaan
Non mutually exclusive ,dua peristiea yang bias terjadi
secara bersamaan
Rumus :
P (A U B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)
Contoh :
Pada penarikan kartu dari satu set kartu bridge
,peluang akan terambil kartu as atau kartu berlin adalah :
P(as) : 4/52
P(berlin) : 13/52
Ada sebuah kartu as dan berlin P(as ∩ berlin) : 1/52
P (A U B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)
P (as U berlin) = P(as) + P(berlin) – P(as ∩
berlian)
4/52 + 13/52 – 1/52 = 16/52
·
Peristiwa
Bebas
Kejadian atau
ketidakjadian sesuatu tidak mempengaruhi peristiwa lain
Contoh :
Sebuah koin
dilambungkan 2kali maka peluang munculnya H pada lemparan pertama dan pada
lemparan kedua tidak saling mempengaruhi atau bebas.
Rumus
P(A ∩ B) = P(A dan
B) = P(A) X P(B)
- · Peristiwa bersyarat/tidak bebas
Dua peristiwa
dikatakan bersyarat apabila kejadian atau ketidakjadian suatu peristiwa akan
berpengaruh terhadap peristiwa lainnya.
Contoh :
Dua bah
kartu ditarik dari satu set karu bridge dan tarikan kedua tanpa memasukan
kembali kartu pertama ,maka probabilitas kartu kedua sudah tergantung pada
kartu pertama yang ditarik.
*Simbol untuk peristiwa bersyarat adalah
P (B|A) = Probabilitas B pada kondisi A
P (A ∩ B)
= P (A) X P (B | A)
Contoh
Soal :
Dua
kartu yang ditarik dari satu set bridge, peluang untuk yang tertarik keduanya kartu
as
Adalah
sebagai berikut :
Peluang
as I adalah 4/52 = P (as I) = 4/52
Peluang
as II dengan syarat as I sudah tertarik adalah 3/51
P
(as II | as I) = 3/51
P
(as I ∩ as II) = P ( as I) X P ( as II|as I)
= 4/52 X 3/51 = 12/2652 = 1/221
Teorema Bayes
Teorema ini diambil dari nama
seseorang yang telah menemukan teorema bayes ini yaitu Thomas Bayes (1702-1761)
Teorema Bayes ini digunakan untuk membantu
menghitung probabilitas terjadinya suatu peristiwa berdasarkan pengaruh yang
didapat dari hasil observasi peristiwa sebelumnya.
Teorema ini menggambarkan hubungan antara
peluang bersyarat dari dua kejadian A dan B sebagai berikut:
P(A | B) =
|
P(B | A) P(A)
|
P(B)
|
or
P(A | B) =
|
P(B | A) P(A)
|
P(B | A)P(A)
+ P(B | A)P(A)
|
Contoh soal :
Di sebuah negara, diketahui bahwa 2% dari penduduknya
menderita sebuah penyakit langka. 97% dari hasil tes klinik adalah positif
bahwa seseorang menderita penyakit itu. Ketika seseorang yang tidak menderita
penyakit itu dites dengan tes yang sama, 9% dari hasil tes memberikan hasil
positif yang salah.Jika sembarang orang dari negara itu mengambil test dan
mendapat hasil positif, berapakah peluang bahwa dia benar-benar menderita
penyakit langka itu?
Jawab
P (A) = 2%
P (Ā) = 98%
P (B | A) = 97%
P (B | Ā) = 9%P (B ∩ A) = P (A) × P (B | A) = 2% × 97% = 0,0194P (B ∩ Ā) = P ( Ā) × P (B | Ā) = 98% × 9% = 0,0882P (Ƀ ∩ A) = P (A) × P (Ƀ | A) = 2% × 3% = 0,0006
P(Ƀ ∩Ā ) = P (Ā) × P (Ƀ | Ā) = 98% × 91% = 0,8918
Jawab
P (A) = 2%
P (Ā) = 98%
P (B | A) = 97%
P (B | Ā) = 9%P (B ∩ A) = P (A) × P (B | A) = 2% × 97% = 0,0194P (B ∩ Ā) = P ( Ā) × P (B | Ā) = 98% × 9% = 0,0882P (Ƀ ∩ A) = P (A) × P (Ƀ | A) = 2% × 3% = 0,0006
P(Ƀ ∩Ā ) = P (Ā) × P (Ƀ | Ā) = 98% × 91% = 0,8918
P(A | B) = P(B ∩ A) / P(B)
= P(B | A) × P(A)
/ P(B | A)P(A) + P(B
| A)P(A)
= 97% × 2% / (97% × 2%) + (9% × 98%)
= 0.0194 / 0.0194 + 0.0882
= 0.0194 / 0.1076
P(A
| B) = 0.1803
https://www.slideshare.net/namikazedace/probabilitas-statistik-2
https://adiachirulrajab.blogspot.co.id/2014/05/materi-statistik-dasar-teori.html
https://vebrianaparmita.wordpress.com/2013/11/04/bab-vii-pengantar-peluang/
http://www.academia.edu/30231488/Probabilitas_dan_Statistika_Teorema_Bayes_
J. Supranto, Statistik, dann Aplikasi, Jilid I, Penerbit Erlangga,2016
Komentar
Posting Komentar